Monday, October 12, 2015

Ranto Canyon “Pemacu Adrenalin Di Antara Dua Tebing “


Rencana menikmati keindahan Ranto Canyon terlaksana juga ahirnya, minggu 11  oktober 2015 tepat pukul 05. 45 Wib kami meninggalkan Hotel Borobudur menuju masjid di dekat rumah pa Ajib yang di jadikan tempat meeting poin. dengan menggunakan motor sewaan kami menyusuri jalanan pagi yang cukup lenggang di Purwokerto, 15 menit kemudian kamipun sampai di masjid di suatu perumahan, belum tampak adanya orang berkumpul di sana, ini menandakan kamilah yang pertama sampai di tempat ini. Setelah berselang beberapa menit datang juga ahirnya mas Rosid dan mba Mira yang berasal dari Purwokerto, kemudian di susul mas Aris dari Bandung dan mba Yayu dari Semarang . setelah berkumpul kamipun menjemput mba Hita yang sudah menunggu di depan rumahnya.

Tepat pukul 07.00 Wib kami berdelapan meninggalkan Purwokerto menuju Salem Kabupaten brebes. Kami memilih jalu selatan (Majenang-Salem) yang konon lebih mulus jalanya ketimbang jalur lain.Setelah melewati beberapa kota seperti Cilacap dan Ajibarang, sebelum menuju ke Salem kami memutuskan untuk mengisi perut yang sedari tadi sudah minta jatah. Kamipun berhenti di sebuah warung untuk sekedar sarapan ataupun minum-minum untuk menambah energy saat mengarungi Ranto Canyon nanti. Setelah perut terisi perjalananpun kami lanjutkan. 


Menuju Salem Brebes kami di suguhi panorama yang luar biasa, deretan perbukitan dan hamparan sawah yang menguning dengan system terasering menjadikan perjalanan ini semakin menyenangkan.kami harus keluar masuk hutan,  masuk hutan jati berganti hutan pinus di tambah jalanan terjal,  berliku dan tikungan tajam serta di kanan ataupun kiri jurang semakin menambah ketegangan. Tepat Pukul 10.00 Wib  kami memasuki wilayah kabupaten brebes, jalanan yang mulus berganti menjadi jalanan yang sedikit rusak, kamipun harus ekstra hati-hati karena tanjakan dan tikungan tajam masih menjadi bonus dalam perjalanan ini.  Hampir 4 jam ahirnya sampai juga kami di Desa Winduasri Kec. Salem kabupaten Brebes. Setelah mencari parkiran mobil ( maklum di sini tidak di sediakan Tempat Parkir karena belum di kelola oleh dinas pariwisata Kab Brebes ) Kamipun memarkirkan kendaraan di pinggir jalan.

 

Perjalanan di lanjutkan dengan menyusuri jalanan yang hanya bisa di lalui oleh sepeda motor, jalanan yang terjal dan berdebu harus kami lewati, panorama sekitar menjadi penghibur saat kami melangkahkan kaki di bawah teriknya matahari, 10 menit berjalan sampai juga kami di post Ranto Canyon. Di pos ini ada beberapa pesan yang di sampaikan oleh sang Guide seperti larangan berbicara kotor, bagi yang tidak bisa berenang harus melaporkan ke sang guide saat melakukan petualangan dan tentunya harus berhati-hati. Setelah melakukan doa bersama memohon keselamatan dan kelancaran dalam menyusuri sungai ranto ahirnya petualanganpun dimulai.



Kamipun segera melakukan trekking, dengan menyusuri pematang sawah kami menuju Ranto canyon, menurut sang guide kami akan menyusuri aliran sungai sepanjang sekitar 700 meter. Dengan beberapa  spot yang luar biasa. Setelah lebih dari 5 menit kami menyusuri pematang sawah sampai juga ahirnya kami di spot yang pertama ( titik 0) atau spot pemanasan. di spot sini terdapat air terjun yang berbentuk unik. 

 
Di spot ini kami harus melompat  dari tebing setinggi kurang lebih 5 meter ke dalam sungai dengan kedalaman lebih dari 3 meter. Saya berusaha mengusir rasa takut saya, saya beberapa kali mencoba melompat tetapi selalu gagal karena ada rasa tajkut, jantung berdegub kencang saat melihat kebawah tebing yang menjorok ke sungai itulah menjadi alasan saya gagal dalam melakukan lompatan. Anganku melayang membayangkan saat melompat tidak sampai dan kepala membentur tebing. Berulang kali saya mencoba mengusir ketakutan ini ahirnya… bnyurrrr… sayapun menceburkan diri ke sungai.. terus kedalam tetapi tak menyentuh dasar, dingin air sungai menusuk tulang ini, segar rasanya…


Di spot pertama terdapat air terjun kecil, bebatuan besar menambah kecantikan spot pemanasan ini.
Perjalananpun kami lanjutkan menyusuri sungai dengan bebatuan yang besar, meloncat dari batu ke batu lainpun kami lakukan, kami harus berhati-hati salah-salah kami bisa terpeleset bila salah memilih batu.


Sepanjang menyusuri ranto canyon pemandangan nan indah selalu di suguhkan, tebing dan air terjun menambah kecantikan Ranto canyon ini. 

 

Setelah dua menit berjalan dari spot pemanasan kami melihat kerumunan wisatawan baik di bebatuan yang menjulang maupun duduk di batu di tepi sungai, kamipun mulai mendekati, rupanyaa ini lah spot selanjutnya yang tak kalah menegangkan. 



Di spot ini kami harus menuruni batu dengan ketinggian hampir 10 meter, dengan menggunakan tali dan perlengkapan ala kadarnya kami di pandu untuk menuruni batu arahanpun di berikan oleh pemandu yang ada, ada 3 orang pengunjung yang tidak berani melalui spot ini dan mereka terpaksa kembali tanpa menikmati adrenalin di Ranto Canyo.  

 

Sungguh menegangkan memang melangkah mundur bebatuan besar tubuh ini terasa ringan terdorong kebelakang, langkah mantap harus saya , walah detak jantung mulai bergemuruh tetapi saat tubuh tegak lurus dengan bebatuan besar rasa takut hilang seketika,keingina untuk narsispun mulai timbul, saya dapat memandang ke atas sinar matahari yang mengintah dari ke dua celah tebing yang indah ini. Saat melangkah mundur dua orang pemandu sudah menunggu dan siap menangkap kami dengan menggunakan ban dalam. Satu demi satu teman kamipun melakukan hal yang sama. Ahirnya kami semua dapat melalui spot yang mendebarkan ini.

 

Penyusuran Ranto Canyonpun di lanjutkan, diantar dua tebing ini cahaya berkilau menjadi penerang dalam menyusuri sungai Ranto ini. Kami melewati air terjun yang mirip dengan madakaripura, butiran air jatuh tepat di kepala kami, menambah segarnya dan menambah sensasi yang berbeda dalam perjalanan ini, menurut sang guide air terjun ini di sebut airterjun abadi. Karena airnya yang terus menetas sepanjang musim.

 

Setelah menikmati butiran air yang menetes kamipun mulai melangkah lebih jauh, spot selanjutnya sudah menghadang kami, kami harus turun menyusuri belahan batu dengan meniti sebuah batang kayu yang di buat layaknya tangga, arus deras dan dingin membuat spot ini semakin mendebarkan, salah melangkah kami bisa terjerembab ke dalam belahan batu ini, tak ada pegangan sedikitpun, kami hanya mengandalkan bebatuan sebagai bahan tumpuan tangan, dreanlinku semakin terpompa keras, denyut jantung semakin berdenyut kencang. Kami harus saling membantu untuk melewati spot ini.setelah meniti kayu kami bisa menjeburkan diri ke sungai dengan kedalaman lebih dari 5 meter.

 

Setelah melewati beberapa spot, kami harus melewati spot yang terahir ada beberapa pilihan untuk melewati spot ini, dengan cara melompat dari bebatuan yang tingginya lebih dari 5 meter atau mengikuti arus kemudian melompat atau berjalan dari tepian kemudian  melompat. 

cara pertama dan kedua

 

Ketiga cara ini sama-sama menegangkan, setelah melompat sungai seperti kolam ini siap menghadang, kedalaman lebih dari 5 meter harus kami arungi, bagi yang tidak bisa berenang dapat menggunakan ban atau berpegangan dengan menggunakan seutas tali untuk ketepian. Inilah spot yang terahir yang harus kami lewati.

 


Langkah gontai pun kami lanjutkan, spot yang di suguhkan di Ranto Canyon sungguh luar biasa dan sangat menegangkan. Sungguh luar biasa Ranto Canyon ini, adrenalin kami terpacu dalam melewati setiap spot yang menantang ini. Hampir 4 jam kami menyusuri sungai Ranto Canyon dengan sangat penuh kepuasan dan senyum yang luar biasa. Ahirnya kamipun melangkah untuk kembali ke ranto Canyon.

terimakasih buat Ranto Canyon banyak hal yang aku dapatkan selama menyusurimu, persahabat,persaudaraan tumbuh dari sini, kenangan darimu tak mungkin kami lupakan. 

Ada hal yang harus di perhatikan untuk pengunjung Ranto Canyon.
1.    Gunakan kendaran yang prima, karena trek menuju kesana luar biasa
2.    Bagi yang takut ketinggian tidak di sarankan ketempat ini, karena akan gigit jari saat melihat teman2 melewati spot2 yang menegangkan
3.    Gunakan masker karena jalan yang berdebu
4.    Siapkan minuman yang cukup
5.    Hp/kamera dalam keadaan penuh batrenya
6.    Gunakan kamera waterproof
7.    Gunakan alat pelindung diri dalam melewati spot ( helem dan pelampung )
8.    Dan jaga ucapan dan perbuatan ( jangan berjanda karena akan membahayakan teman dan pengunjung lainya ) dan yang paling penting adalah JANGAN TINGGALKAN SAMPAH..




6 comments:

  1. Terima kasih mas supriyadi andi.. Artikel yg bgus... Bsa mnjdi pegangan bagi yg ingin brkunjung dan blum tau gambarannya... Oh iya ijin share artikelnya mas di akun fb : ranto canyon
    #salamlestari

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo pergi ke Ranto Canyonya sehabis lebaran gimna? Buka atau tidak? Makasih😃

      Delete
  2. boleh minta kontak person guide nya mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba kontak mas zaenul fahmi mas,, dia asli salem

      Delete
  3. Mas? Kalo kesana habis lebaran buka engga yaa? Makasih

    ReplyDelete